Ibadah Haji ( Kajian Tafsir Qur’an )
QS. Al – Baqarah : 197
Oleh : Ust. Muhammad Hatta
Terjamahan Surat Al – Baqarah ayat 197
” Hajji ( dalam ) bulan-bulan yang sudah diketahui, maka barangsiapa fardhu di dalam bulan itu ( melaksanakan ) hajji, maka jangan rofats, jangan fasiq, jangan jidal dalam berhajji itu. Dan apa-apa yang kalian kerjakan dari kebaikan ( maka ) mengetahuinya Allah dan berbekallah maka sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah taqwa dan taqwalah kepada-KU wahai ulul albab ”.
Penjelasan Ayat :
@ ” Hajji ( dalam ) bulan-bulan yang sudah diketahui ”
Bulan-bulan hajji adalah bulan Syawal, Dzulqo’dah, Dzulhijjah dalam bulan-bulan itu dilaksanakan umroh dan haji, untuk ibadah haji secara khusus telah ditentukan waktunya yaitu sejak tanggal 8 dzulhijjah sampai dengan tanggal 13 Dzulhijjah.
@ ” maka barangsiapa fardhu di dalam bulan itu ( melaksanakan ) haji maka jangan rofats,jangan fasiq,jangan jidal dalam haji ”
Pada saat melaksanakan ibadah haji dilarang rofats, Rofats ialah kumpul suami istri ( QS. Al-Baqarah : 187 ), rofats juga berarti berkata cabul, porno yang mengarah seksual. Berbuat fasiq adalah perbuatan maksiat baik dosa kecil maupun dosa besar, Dilarang Jidal maksudnya adalah berbantah-bantahan, bersitegang urat leher yang bisa menimbulkan kemarahan.
Ada hal-hal lainnya yang dilarang melakukannya pada waktu ibadah Haji :
1. Memotong Rambut ( QS. 2 : 196 ).
2. Bebuat Rofats,Fasiq,jidal ( QS. 2 : 197 ).
3. Memakai Wangi-Wangian.
4. Khusus laki-laki tidak boleh memakai pakaian berjahit,tutup kepala, sepatu yang menutupi mata kaki serta memakai pakaian yan terkena za’farom/waros ( tumbuhan yang digunakan untuk mewarnai kain ).
5. Khusus Perempuan tidak boleh menggunakan tutup muka dan kaos tangan.
6. Meminang, Menikah, Menikahkan Orang lain.
7. Mengganggu / berburu hewan buruan ( kecuali Burung Gagak, Ular, Kala, Tikus, Anjing Buas ). ( QS. 5 : 95 )
8. Memotong tumbuh-tumbuhan di tanah harom.
@ ” Dan apa-apa yang kalian kerjakan dari kebaikan ( maka ) mengetahuinya Allah ”
Ibadah haji adalah ibadah lahir & bathin , tantangan lahiriyah maupun bathiniyah adalah berat dibandingkan ibadah yang lain, tantangan lahiriyah memerlukan fisiq yang kuat, karena perjalanan yang jauh diperlukan biaya yang cukup maka perlu bekal yang cukup. Tantangan Bathiniyah diperlukan Ikhlas, Tawwakal, Sabar karena bertemu jutaan manusia dalam suasana yang tidak biasa. Sebaik-baiknya bekal adalah Taqwa.
@ ”dan bertaqwalah kepada-KU wahai Ulul Albab ”
Ibadah haji dan juga ibadah lainnya sasarannya adalah taqwa kepada Allah ( QS. 2 : 21 ) secara khusus untuk ibadah haji seruan taqwa ditujukan kepada ULUL ALBAB, Siapakah Ulul Albab ??? lihat QS. 3 : 190-191, yaitu orang yang selalu berdzikir kepada Allah dan berfikir tentang keadaan alam dan kehidupan, sehingga dia mendapat mendapat kesimpulan bahwa semua ciptaan Allah dan semua syariat Allah adalah maha hebat tidak ada yang sia-sia. Semua proses ibadah haji mengandung hikmah-hikmah yang hebat yang akan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah bagi ulul albab, tetapi banyak juga orang sudah berhaji berkali-kali tetapi tidak tambah taqwa tetapi takbah maksiat kepada Allah. Na’udzubillah.
Komentar