Meraih Hikmah Berqurban
“ Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan Berqurbanlah ( QS. Al – Kautsar : 1 – 2 ) ”
S |
alah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan umat Islam yang memiliki kemampuan finansial pada hari raya Idul Adha yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah adalah menyembelih hewan Qurban berupa Kambing/Sapi/Kerbau/Unta. Qurban berasal dari kata Qaruba yang berarti dekat. Dengan demikian, ibadah qurban merupakan salah satu bentuk realisasi Taqarrub Ilallah ( mendekatkan diri kepada Allah ).
Menyembelih hewan qurban pada hari raya Idul Adha merupakan bagian tak terpisahkan dari rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat-NYA, hal ini tergambar dalam firman Allah, ” Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan Berqurbanlah ( QS. Al – Kautsar : 1 – 2 ).
Dalam Hadist Rasulullah Saw bersabda : “ Barangsiapa yang mempunyai kemampuan tapi tidak berqurban, maka janganlah ia menghampiri tempat sholat kami,” ( HR. Ahmad & Ibnu Majah dari Abu Hurairah ). Dalam hadist lain Rasulullah Saw juga bersabda ,” Tidak ada Infaq seseorang yang ber- Uang dalam sesuatu yang lebih utama dari Berqurban pada hari raya Idul Adha.” (HR. Ad Daruqutni ). Berdasarkan dalil-dalil tersebut sebagian besar ulama mengatakan bahwa berqurban pada hari raya Idul Adha hukumnya adalah Sunnah Muaqqadah ( Sunnah yang sangat diajurkan ).
Setiap perintah Allah, tentu mengandung banyak hikmah, baik bagi yang melaksanakan maupun bagi masyarakat sekitarnya. Bahkan manfaat itu tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Ada beberapa Hikmah & manfaat ibadah qurban yang bisa kita raih, diantaranya adalah :
Pertama, Pahala yang amat Besar. Rasulullah Saw memberikan perumpamaan indah tentang pahala yang akan diperoleh orang yang berqurban. Rasulullah Saw bersabda,” Pada tiap-tiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan, ’ ( HR. Ahmad dari Ibnu Majah ).
Ke-Dua, Menumbuhkan dan memantapkan solidaritas sosial dengan sesama kaum muslimin. Diharapkan kesenjangan sosial antara yang mampu dengan yang miskin bisa dijembatani. Apalagi dalam kondisi krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini. Ibadah qurban merupakan sarana bagi si miskin untuk mencicipi sebagian kecil harta orang-orang kaya.
Ke-Tiga, Mendidik untuk menjadi orang yang pandai bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT ( lihat Firman Allah dalam QS. Al – Kautsar : 1 – 2 seperti tertulis di atas ).
Ke-Empat, Membutikan bahwa kita termasuk orang-orang yang taat dalam melaksanakan perintah Allah. Ibadah qurban merupakan salah satu perintah Allah yang harus dilaksanakan dalam kaitannya dengan harta yang kita miliki, jika hal itu dilaksanakan maka kita termasuk orang-orang yang beruntung, Allah Berfirman , : ” Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupan kamu, dengarlah dan taatlah, nafkahkanlah yang baik untuk diri kamu, dan siapa yang dipelihara dirinya dari sifat kekikiran , merekalah orang yang beruntung, ” ( QS. At – Taghaabun : 16 ).
Ke-Lima, Membuktikan bahwa kita memiliki kesadaran historis, khususnya para Nabi dan Rasul yang dalam perjuangannya pasti membutuhkan pengorbanan. Kesadaran sejarah ini akan membuat kita berusaha semaksimal mungkin mengorbankan apa yang kita miliki dan sangat kita butuhkan untuk berjuang di jalan Allah. Bukan mengorbankan sesuatu yang tidak kita perlukan lagi.
Dalam konteks perbaikan negara yang dilanda krisis , kebijakan pertama yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz ketika diangkat menjadi Khalifah adalah yang terkait dengan dirinya bukan yang terkait dengan rakyatnya. Yakni mengaharuskan dirinya untuk menyerahkan harta yang dimilikinya kepada Baitul maal, bukan kebijakan menaikkan gaji dirinya sebagai pejabat / Khalifah.
Dengan demikian, manakalah ibadah qurban dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka akan semakin mantap kedekatan kita kepada Allah SWT dan dengan sesama muslim. Hal ini merupakan modal yang sangat berharga dalam menghadapi hari-hari mendatang yang penuh tantangan. ( Slams )
Sumber : Majalah Sabili, edisi No. 13 TH. XIII 2006 )
Komentar