PAM KH. Achmad Dahlan Gelar Ngaji DIgital, Bahas Emak-emak Ngonten, Apa Boleh?


Surabaya, Dahlan News - Ahad (23/02/2025) Majelis Ta'lim Wali Satri Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan gelar pelatihan digital dasar dengan tema "Emak-emak Ngonten, Apa Boleh?."

Pelatihan ini digelar di Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan yang beralamat di Jalan Tambak Asri No. 202 Surabaya.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan wali santri dan yang menjadi pemateri dalam pelatihan adalah Ahmad Nur Muhaimini, S.Ud yang merupakan Wakil Ketua PCM Krembangan Bidang Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Informasi Digital sekaligus menjadi anggota LDK PP Muhammadiyah.

Fenomena emak-emak yang aktif membuat konten di media sosial semakin marak. Dari konten memasak, tips rumah tangga, hingga ulasan produk, kreativitas mereka seolah tak terbatas. 

Kehadiran mereka memberikan warna baru dalam dunia digital, membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk berkarya.

Ahmad Nur Muhaimin, S.Ud menyampaikan materi pembuka dengan menampilkan Data Digital Indonesia 2024 oleh Global Digital Headlines menyebutkan jumlah penduduk indonesia sebesar 278.700.000 jiwa. Jumlah pengguna ho yang terhubung sebesar 353.300.000 orang (128% dari jumlah penduduk)

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa setiap jiwa ada yang memiliki lebih dari satu handphone, ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang sudah menggunakan digitalisasi untuk kehidupan sehari-hari.

Nah, dalam era digitalisasi perlu kita membuat komunitas yang positif dan unggul, hal ini dikarenakan jumlah penggunaan HP jauh lebih besar dari jumlah populasi yang ada.

Gunakan gadget kita untuk hal kebaikan, sehingga bisa menjadi lahan dakwah yang bisa bernilai pahala, abaikan kata-kata gagap teknologi (gaptek), mulailah belajar dengan semangat agar bisa menjadikan nilai jariyah.

Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan, Slamet Supriyadi menyampaikan bahwa "Kita harus mengikuti perkembangan zaman, dan emak-emak juga harus menjadi bagian untuk dakwah kebaikan melalui digital." Ujarnya. (WAHID)

Komentar